tvberitaindonesia.com Bogor - Seorang santri Nahdatul Ulama (NU) Jombang Bogor H. Suwardi Marman SH. M.Kn, dengan gaya sarungan muncul ditengah warga kampung Parung memberikan wejangan hukum, diselingi ceramah agama bagaimana cara masyarakat dapat bertahan hidup ditengah kesulitan ekonomi akibat pandemi covid 19.
H. Suwardi Marman yang akrab disapa Pak H. Wardi, menamatkan pendidikan Sarjana Hukum pada Universitas Islam Azzahra Jakarta. Setahun kemudian melanjutkan program pascasarjana Kenotarisan pada Universitas Jayabaya, dan tahun 2019 yang lalu, diangkat oleh Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional menjadi Pejabat Pembuat Akte Tanah di Kabupaten Bogor.
Baca juga : PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Lakukan Omstandigheden
Pada umumnya pejabat Notaris dan PPAT mendirikan kantor dikawasan elit dengan orientasi mengumpulkan harta, tapi H. Suwardi justru membuka kantor ditengah kampung.
Ketika ditanya P. Silaban dari tvberitaindonesia.com, kenapa H. Wardi tidak tertarik menjual jasa hukum selaku PPAT kepada kalangan pengusaha properti yang menjanjikan uang banyak? Dengan santai Haji Wardi mengatakan " bahwa yang perlu dilayani adalah warga kampung yang harus dilindungi hak-haknya dari eksploitasi para calo tanah yang sering bekerjasama dengan para developer," ujar H. Wardi, kalau urusan rezeki sudah diatur Gusti Allah, lanjutanya.
Peresmian kantor PPAT H. Suwardi Marman dihadiri pejabat Kecamatan Parung dan beberapa koleganya seperti Suparman SH. M.Kn, dan Didik Sutoko SH. M.Kn, terlihat suasana keakraban dengan lesehan gelar tikar dalam acara syukuran pada peresmian kantor baru. (P. Silaban)
« Prev Post
Next Post »