Gambar ilustrasi |
Sumut, tvberitaindonesia.com - Berbulan-bulan berlalu penambang emas tanpa izin (PETI) di kelurahan Kotanopan kecamatan Kotanopan kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumut, berlalu namun tidak ada penindakan, terkesan hanya sebatas seremonial penangkapan ekskavator (Beko) alat bukti tambang Ilegal tanpa mengungkapkan pelaku PETI.
Kapolres Madina sudah kantongi nama-nama pelaku seperti yang sudah diberitakan salah satu media online namun belum ada penindakan.
Ironisnya lagi, warga sekitaran tambang ilegal meminta kepada pihak kepolisian melalu Polsek Kotanopan untuk tidak menutup PETI.
Demikian dikatakan Salman Rais ketua DPC Banteng Muda Indonesia ( BMI) Madina di Panyabungan kepada media ini, Minggu, (14/04/2024).
Penundaan atau pertimbangan penghentian PETI Kotanopan bisa ditafsirkan karena desakan kebutuhan masyarakat sekitar tambang serta kebutuhan menjelang lebaran ( hari raya idul Fitri), kini idul Fitri sudah di ambang selesai puncaknya, beberapa hari lagi akan memasuki jadwal kerja instansi pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.
"Nah, aparat penegak hukum (APH) sudah saatnya melalukan tugasnya sebagai penegak. PETI Kotanopan dimohon untuk dihentikan dan menangkap pelaku PETI, sebab ucapan Kapolres Madina pernah ucapkan hukum tidak akan kalah dengan kepentingan pelaku tambang ilegal," ucapnya.
Dikatakannya, toleransi Kotanopan masih bisa dimaklumi dengan kebutuhan lebaran, kini lebaran hampir selesai dan saatnya ditertibkan.
"Rapat koordinasi Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), Kapolres Madina dan Dandim diduga masih terkesan seremonial belaka yang tidak ada upaya hukum yang menyelesaikan," lanjutnya.
Dikatakan Salman, sudah ada pelapor PETI Kotanopan namun baru sebatas pemanggilan pelapor namun tidak menangkap langsung pelaku.
"Lucu memang seperti yang pernah terjadi sebelumnya Polsek Kotanopan usir pelaku PETI bukan menangkapnya," paparnya lagi.
"Saatnya pihak APH beserta Forkopimda unjuk gigi demi kepercayaan masyarakat Madina, perlu ditegaskan masyarakat Madina bukan hanya Kotanopan, ada ribuan bahkan puluhan ribu di hilir sungai Batang Gadis yang masih memanfaatkan air dari sungai tersebut," jelasnya.
Salman meminta kepada para pemangku jabatan segera melakukan tugasnya dengan baik dan tidak berdalih lain.
"Stop PETI dan tangkap pelakunya serta bongkar mafia PETI Kotanopan," tandasnya. Rill/Red/Ismed. H
« Prev Post
Next Post »